Rabu, 11 Agustus 2010

Keutamaan Sahur

"Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah
seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para
malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur." (HR Ibnu Abu Syaibah
dan Ahmad).

Penjelasan:

Dalam hadis ini terdapat dua kata kunci, yaitu "sahur" dan "berkah". Sahur
adalah makan dan minum saat menjelang fajar dan sebelum subuh bagi
orang-orang yang akan menjalankan ibadah shaum. Sahur termasuk amalan
sunah yang dianjurkan (sunnah muakad). Pelaksanaannya lebih utama
diakhirkan.

Ada hadis lain yang mengungkapkan pula keutamaan sahur, di antaranya:
"Mintalah pertolongan (tambahan kekuatan) dengan makan sahur untuk
berpuasa pada siang hari. Dan (mintalah pertolongan) dengan menyedikitkan
siang hari untuk bangun pada malam hari" (HR Hakim).

Dari keterangan ini, kita jangan menganggap sepele sahur. Sahur bukan
sekadar agar saat berpuasa tidak merasa lapar, secara kesehatan sahur pun
berfungsi mengimbangi zat gizi yang tidak diperoleh tubuh selama sehari
berpuasa. Karena itu, makan sahur tidak boleh sekadar kenyang, tetapi
harus bergizi tinggi. Jadi, hidangan untuk makan sayur harus bisa menjadi
cadangan kalori dan protein tinggi serta membuat lambung tidak cepat hampa
makanan. Dengan demikian, rasa lapar tidak cepat dirasakan. Makanan yang
cukup mengandung protein dan lemak adalah nasi, telur, dendeng, rendang,
ikan, dan tentu saja sayur-sayuran.

Yang tak kalah penting, sahur mengandung nilai keberkahan. "Sahur adalah
makanan berkah," demikian sabda Rasulullah SAW Apa yang dimaksud dengan
berkah? Berkah berarti kebaikan yang banyak dan tetap. Diambil dari kata
al-birkah yang berarti "tempat berkumpulnya air" (kolam). Karena itu,
Ar-Raghib Al-Asfahanny mengartikan berkah sebagai "tetapnya kebaikan Allah
terhadap sesuatu". Sedangkan Ibnul Qayyim Al-Jauziyah mengartikan berkah
sebagai "kenikmatan" atau "tambahan". Berkah pun, masih menurut Ibnul
Qayyim, mengandung hakikat sebagai kebaikan yang banyak dan terus menerus
yang tidak berhak memiliki sifat tersebut kecuali Allah SWT.

Dari makna-makna tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa berkah
adalah suatu sifat yang di dalamnya mengandung kebaikan. Berkah bisa
berkaitan dengan perbuatan atau ucapan, tempat, dan waktu. Sahur adalah
perkara yang setidaknya mengandung dua keberkahan, yaitu keberkahan dalam
hal perbuatan dan keberkahan dalam hal waktu pelaksanaan.

Berkaitan dengan keberkahan sahur sebagai perbuatan, Rasulullah SAW
bersabda, "Dari Anas bin Malik Rasulullah SAW bersabda, "Makan sahurlah
kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan". Juga hadis dari
Ahmad dan An-Nasai, "Sesungguhnya dia (makan sahur) adalah berkah yang
diberikan Allah kepada kalian, maka jangan kalian meninggalkannya".

Sahur memiliki keutamaan, sehingga Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk
tidak meninggalkannya walau hanya seteguk air. "Jangan kalian tinggalkan
(sahur) walaupun salah seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air,
karena Allah dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur".

Berkaitan dengan waktu, keberkahan sahur terjadi karena dilakukan di
sepertiga malam terakhir. Inilah waktu mustajabnya doa; saat Allah SWT
"turun" ke bumi; dan saat orang-orang beriman biasa melakukan shalat malam
(QS Al-Israa [17]: 79). Bila dua keberkahan (perbuatan dan waktu) menjadi
satu, maka sangat rugi bila kita mengabaikannya.

Bagaimana caranya agar sahur kita maksimal? Intinya, kita harus menambah
porsi zikir pada saat sahur dibanding porsi makanan yang kita konsumsi.
Maka sangat dianjurkan bila sebelum sahur kita mengawalinya dengan
berwudhu, shalat, berdoa, serta zikir. Rasul bersabda, "Rabb kita turun
pada setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir.
Dia berfirman, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya.
Siapa yang minta kepada-Ku, Aku akan memberinya, dan siapa yang meminta
ampun kepada-Ku, Aku akan mengampuninya" (HR Bukhari). Wallahu a'lam.( )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar